Indramayu l RadarbangsaTV.com – Berita yang sempat Viral di Medsos membuat ketidaknyamanan terutama di ruang lingkup Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Indramayu, fenomena yang terjadi akhir-akhir ini pemberitaan beberapa di media.
Pihaknya untuk membahas beredarnya berita dari media yang selama ini terkesan negatif terhadap nama sekolah.
Sementara Kepala Sekolah Madrasah berinisial RS di hadapan awak media mengadakan jumpa pers yang di hadiri Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Indramayu beserta jajarannya dan wali murid siswa-siswi MIN 1 Indramayu, pada Rabu 27 Maret 2024.
Dalam penyampaian ke awak media Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Indramayu menyampaikan, apa yang disampaikan oleh para wali murid itu memang benar adanya karena semua persoalan yang kaitannya dengan pembangunan itu semua di rencanakan dan sekaligus yang mengajukan anggaran adalah komite sekolah/ madrasah.
“Kami dari sekolah sebatas mengetahui saja dan perlu tahu bahwa ada iuran itu semuanya kewenangan komite termasuk penerimaan dan penyimpanan keuangan, karena semua itu untuk kepentingan kenyamanan belajar para siswa,” ujarnya
Selain itu juga kami terus berupaya untuk mendapatkan anggaran pembangunan akan tetapi dari pemerintah pusat tidak ada anggaran untuk pembelian tanah, maka atas dasar kesepakatan dari semua wali murid dan komite sepakat adanya iuran 100 ribu pertahun demi kenyamanan dalam Kegiatan Belajar Mengajar, tambahnya.
Sementara wali murid ibu Ati (40) menjelaskan, dari kami sendiri tidak merasa ini sebagai beban bagi saya atau dari ibu-ibu wali murid yang lain juga bahwa tidak ada ancaman ataupun paksaan untuk kita menyumbangkan infak untuk membeli tanah untuk tambahan ruang kelas.
“Saya dan ibu-ibu wali murid yang anaknya sekolah disini untuk pembiayaan infak tersebut tidak merasa terbebani.” ungkapnya
Ditempat yang sama ibu Nikhayati (38) wali murid menambahkan, saya memperjelas bahwa di sekolah kami ini tidak ada paksaan sama sekali program ini berjalan atas persetujuan dengan wali murid dan bapak kepala sekolah juga mempunyai bukti-buktinya seperti itu.
“Kami juga tidak merasa bahwa kami itu tertekan karena program ini, karena sudah sangat jelas bahwa program ini berjalan tidak untuk membayar secara semuanya atau sepenuhnya ada jangka waktunya bahkan itu sudah disepakati dan disetujui oleh wali murid,” tandasnya.
Laporan: Zaseda