Forkopimda Jatim Dirikan Posko Gempa Bumi dan Dapur Lapangan 

MALANG l Radarbangsatv.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Nico Afinta, Kepala BNPB, membuat “Posko Bencana Alam Gempa Bumi dan Dapur Lapangan” di Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang, Provinsi Jatim.

Dalam kegiatan ini turut hadir, Sekda Provinsi Jatim, Asops Kodam V/Brawijaya, Asintel Kodam V/Brawijaya, Danrem 083 Baladhika Jaya, Karoops Polda Jatim, Dirintelkam Polda Jatim, Dirkrimum Polda Jatim, Kabidhumas Polda Jatim dan Dansat Brimob Polda Jatim.

Bacaan Lainnya

Selain membuat Posko bencana alam gempa bumi dan dapur lapangan, Forkopimda Jatim, juga melakukan peninjauan di Posko tersebut bersama Kepala BNPB.

Sementara itu Danposkolap Dandim Malang terkait kesiapan Posko Lapangan (Poskolap) bencana alam gempa bumi di Kecamatan Ampel Gading menjelaskan, pada saat ini telah tersedia dapur lapangan untuk 1500 orang atau masakan untuk membantu korban pasca bencana alam gempa bumi di Kabupaten Malang.

Selain itu tenaga kesehatan dari Kodam dan Polda Jatim sudah tersedia di Poskolap.

Selain itu wilayah pengungsian telah tersedia di beberapa tempat dan diutamakan di daerah tanah lapang untuk mengantisipasi gempa susulan.

“Personel yang mengawaki Poskolap merupakan gabungan dari personel Pemprov Jatim, TNI, Polri, Basarnas, BMKG, BPBD dan unsur terkait lainnya,” jelas Danposkolap Dandim Malang.

Sedangkan Kepala BNPB menyatakan, duka yang mendalam atas terjadinya bencana di Jatim, yang menyebabkan korban jiwa dan kerugian materil.

Penanganan bencana alam tidak bisa ditangani secara parsial atau sendiri-sendiri, untuk itu BNPB memberikan bantuan penanganan bencana alam di wilayah Jatim.

“Kita harus meningkatkan upaya koordinasi khususnya di wilayah Jatim, untuk mengurangi resiko dengan melaksanakan rapat rutin dengan melibatkan BMKG, Basarnas, TNI, Polri dan unsur terkait lainnya,” ungkap kepala BNPB Pusat.

Selain itu sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi dengan memetakan keadaan rumah masing masing. Apakah tahan gempa atau tidak, apabila tidak tentunya harus ditambah penyangga seperti yang telah dirilis sebelumnya oleh BNPB.

“BNPB akan membantu dana stimulan kepada korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan melalui pendataan dari pemerintah setempat,” tambah Kepala BPNB. (Her)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *