MAJALENGKA l Radarbangsatv.com – PT Shoetown adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk sepatu yang berada di wilayah Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat,
Dengan sejumlah staff/karyawan yang sangat banyak. Para karyawan PT Shoetown, ada dari luar Kabupaten Majalengka.
Kini beberapa karyawannya diduga terpapar Covid-19.
Mendengar hal tersebut Jejak Kasus Radar Bangsa (RB TV) mencoba menemui pihak PT Shoetown, untuk konfirmasi tentang adanya kejadian itu, Rabu (14/4/2021) pukul 11.00 WIB.
Pihak PT Shoetown Hendri Lolo didampingi Agustian membenarkan bahwa adanya karyawan PT Shoetown yang terjangkit Covid-19.
“Semua itu saya sudah limpahkan ke pihak Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19. Ya, itu Ibu Rina Kapus, bahkan pihak kami selalu mewajibkan ke karyawan, agar sebelum masuk kerja wajib dicek suhu tubuh dulu,” ujar Hendri.
Hendri menyatakan karyawan juga wajib menggunakan disinfektan anti septik.”Harus steril,” tegas Hendri.
Bahkan kami sambung Hendri menyediakan, satu tengki besar disinfektan untuk disemprot anti body pada karyawan yang akan melaksanakan pekerjaannya.
“Kami juga selalu koordinasi dengan pihak kecamatan, Polsek dan Koramil,” ujar Hendri.
Sedangkan Agustian juga membenarkan, apa yang telah disampaikan oleh Hendri.
Menurut Agustian, dalam situasi pandemi yang kapan redanya ini, dari pihak perusahan dari awal mengikuti arahan dan aturan Protokol Kesehatan (Prokes) 3M.
“Terkait adanya karyawan yang terpapar Covid-19, kita diarahkan satu pintu yaitu, nama dan alamatnya ke Tim Gugus Tugas Covid-19,” jelas Agustian.
Menurut informasi dari beberapa warga setempat yang dipercaya, dan tidak mau disebutkan namanya kepada Jejak Kasus Radar Bangsa menerangkan, bahwa dengan adanya pemberitan yang di salah satu media online pada Kamis, 1 April 2021 yang berjudul “PT Shoetown Diduga Tutupi Data Karyawan yang Terpapar Covid-19”. Alhasil banyak dibincangkan masyarakat,
“Kenapa pihak PT Shoetown, karyawannya ada yang terjangkit Covid-19, kok tidak melaksanakan aturan yang telah ditetapkan,” kata salah satu warga setempat.
Tapi yang sangat diherankan lagi kenapa tidak adanya lock down di perusahaan tersebut.
“Sehingga, membuat pertanyaan warga sekitar,” tukasnya.
Lanjut dia, bahwa kejadian tersebut sudah seminggu yang lalu, diantaranya ada staff perusahaan itu yang terpapar Covid-19 berinisial EV dan FR.
“Sedangkan karyawan yang lain adalah, operator yakni, OT dan RS yang alamatnya masih dirahasiakan,” imbuhnya. (Leo)