Cianjur l RadarbangsaTV.com – Sejumlah anak-anak penyintas (terus bertahan hidup) gempa Cianjur di Kampung Banjar Pinang, Desa Cijendil, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, mengisi hari-hari di pengungsian dengan belajar baca Alquran untuk pemulihan trauma (trauma healing).
Guru ngaji Siti Hafsoh, mengatakan, belajar merupakan hak anak-anak, meski situasi tengah bencana, hak tersebut harus tetap diberikan agar anak-anak bisa mengisi waktu selama di pengungsian dengan kegiatan positif.
“Kewajiban bagi orang tua agar anak-anak belajar, hak anak. Meski di pengungsian diisi dengan kegiatan positif,” kata Siti, Sabtu (26/11/2022) di Cianjur.
Menurut Siti, anak-anak yang mengungsi di posko merupakan murid dari Madrasyah Diniyah Umar Bin Khatab pimpinan Ustadz Usman Sumilar.
“Madrasyah juga ikut rusak, tidak dapat digunakan sehingga pendidikan belajar Alquran dan agama Islam terhenti,” kata Siti.
Kegiatan belajar Alquran, kata Siti, dilakukan di siang hari karena malam hari belum ada penerangan.
“Kan malam hari enggak ada listrik di sini, jadi belajar ngajinya siang, kegiatannya antara satu sampai dua jam,” kata Siti.
“Tidak ada paksaan bagi anak-anak untuk belajar, semauanya dan sekeinginannya, sehingga kegiatan belajar mengaji tersebut jadi tidak membebankan anak-anak,” imbuh Siti. (Redaksi)