Pentingnya peran agama bagi kesehatan mental

Penulis : Cika Patricia Kalila Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Ilmu kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan

Radarbangsatv.com | Tentu saja, perbedaan keyakinan dan agama yang ada di muka bumi serta ribuan pengikutnya memiliki pengaruh tersendiri bagi setiap pengikutnya. Juga di masyarakat, ajaran iman sering diterapkan untuk kebaikan setiap individu, misalnya untuk hidup sehat, menjauhi segala sesuatu yang menyebabkan penyakit, dan banyak saran baik lainnya.        
Tidak semua orang bisa menghadapi penyakitnya dengan tenang. Kadang nasehat dokter atau keluarga tidak bisa menenangkan pikiran yang sudah galau menerima hal buruk yang terjadi. Perasaan, pikiran, suasana hati, dan mungkin keadaan psikologis seseorang dapat terganggu ketika terjadi sesuatu pada kesehatannya. Namun, jika seseorang percaya pada Sang Pencipta, dia percaya bahwa Dia membantu.
           
Terlepas dari agama Anda, ada banyak bukti bahwa keyakinan Anda dapat membantu Anda menjadi “obat” yang efektif dan meningkatkan kemampuan Anda untuk mengatasi berbagai bentuk depresi. Keyakinan Anda dapat membantu Anda mengatasi dampak penyakit dan bahkan dapat membantu Anda hidup lebih lama. Berikut adalah beberapa efek tidak langsung agama terhadap kesehatan
1. Agama mereka mengajarkan arti dan tujuan hidup Memiliki keyakinan yang Anda yakini setidaknya mengajarkan Anda cara mengatasi masalah dalam hidup. Misalnya mengajarkan arti hidup dan kemana setelah akhir hidup. Anda juga akan dipandu untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan dan segala sesuatu di dunia. Dari sini Anda dapat menyimpulkan bahwa kehidupan yang diberikan kepada Anda tidak akan terhindar dari pencobaan (penyakit, kecelakaan atau kegagalan) dan percayalah bahwa semuanya akan baik-baik saja.
       
2. Agama mendorong Anda untuk menjauhi hal-hal yang menimbulkan masalah Hampir semua agama di negeri ini mengajarkan untuk menjauhi sumber stres dan penyebab penyakit. Buku-buku, kata-kata, ajaran dan ritual yang sejalan dengan masing-masing keyakinan dapat digunakan sebagai panduan untuk menjauhkan Anda dari kejahatan. Dengan meminimalkan masalah hidup, Anda merasa tenang dan memiliki kesempatan untuk hidup bahagia.
        
3.Agama dapat membawa Anda harapan baik
Iman dapat memberikan harapan dan penerimaan. Ini mendorong optimisme dan harapan positif ketika hal buruk terjadi pada Anda. Pada dasarnya, semua agama mengajarkan Anda untuk menerima segala sesuatu yang tidak menguntungkan Anda dan hal-hal yang berada di luar kendali Anda. Ini biasanya disebut pasrah kepada Tuhan dan berharap apapun yang terjadi padamu akan berakhir dengan baik.
        
4. Karena agama, Anda dapat menemukan tempat untuk berbagi Banyak orang berkumpul karena mereka percaya pada ajaran agama tertentu. Hal ini dapat menciptakan rasa kebersamaan dengan saling mendukung. Mengetahui bahwa Anda bukan satu-satunya yang berjuang, bahwa Anda memiliki tempat dan seseorang untuk berbagi, perlahan dapat menyembuhkan depresi Anda.
        
5.Agama bisa menjadi pengaruh yang menenangkan Efek menenangkan yang dimiliki agama terhadap agama sering dimanifestasikan melalui doa, ritual, meditasi, dan bentuk relaksasi tubuh lainnya. Jadi, dengan mengajarkan kepercayaan, Anda bisa mengurangi depresi dan stres fisik. Beberapa penelitian telah menemukan bagaimana iman benar-benar bermanfaat bagi tubuh Anda:
· Dikutip dari everydayhealth.com, pada saat Anda mengalami depresi yang tidak kunjung sembuh, peran agama sangat membantu. “Agama dapat membantu dengan memberikan dukungan sosial, sumber daya, dan sarana internal yang mampu mengatasi dampak dari penyakit pada kehidupan seseorang,” ucap psikiater Mario Cruz, MD, profesor psikiatri di University of New Mexico School of Medicine di Albuquerque.

Diteliti dari sebuah studi, penelitian di Evans County, Georgia, melihat perbandingan efek mengurangi stres dari seseorang yang rutin pergi ke tempat ibadah lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang tidak suka pergi ke tempat ibadah. Mereka menemukan bahwa hasil tekanan darah lebih rendah secara signifikan untuk orang yang rutin pergi ke gereja.
  
Pada penelitian yang dilakukan di Israel, peneliti membandingkan kesehatan masyarakatnya dan menemukan bahwa kelompok tidak beragama memiliki risiko serangan jantung empat kali lebih tinggi, serta kadar kolesterol lebih tinggi dari mereka yang beragama
             
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemikiran mengenai hubungan antara agama dengan kesehatan, yaitu agama memberikan penekanan mengenai hubungan diri dengan Tuhan. Sedangkan kesehatan lebih menekankan hubungan manusia dengan tubuh atau jiwa nya sendiri. Pada akhirnya, dengan memadukan antara kesehatan dan agama, dapat membangun kesehatan jasmaniah dan rohaniah individu tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *