DBD di Tulungagung Melonjak Tinggi Puskesmas Jeli Melakukan Atisipasi Pencegahan

Tulungagung | Radarbangsatv.com – Kenaikan kasus demam berdarah bisa menjadi peringatan penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan pengobatan yang tepat. Apakah ada langkah-langkah khusus yang diambil oleh pemerintah atau masyarakat untuk menangani lonjakan kasus ini.

Langkah langkah yang diambil Dalam mengantisipasi munculnya kasus DBD, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jeli melakukan sosialisasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan No Fogging (Bebas Fogging) ke setiap desa se-Kecamatan karangrejo yang menjadi wilayah kerja nya Sosialisasi ini dilaksanakan selama bulan Februari hingga Maret 2024. “Pencegahan DBD yang akan digalakkan di masyarakat saat ini adalah adalah dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus dan tidak disarankannya Fogging atau No Fogging,” ujar Kepala Puskesmas J
eli Ahmad adrianto .17/4/2024
Mengingat jumlah pasien DBD di wilayah kerjanya ada yang terinveksi virus DBD di bulan Januari ada tiga,bulan Pebruari ada dua, sedangkan pada bulan Maret ada empat pasien tutur nya .
Ahmad Adrianto menjelaskan bahwa sosialisasi No Fogginging dilakukan agar masyarakat memahami bahwa fogging tidak bisa dilakukan kecuali saat sudah terjadinya wabah DBD. Wabah ini ditunjukkan dengan peningkatan kasus berkali lipat dari tahun sebelumnya. “Fogging hanya mampu mematikan nyamuk dewasa saja dan ketika dilakukan sembarangan, ada kemungkinan jentik nyamuk yang nantinya menjadi nyamuk akan tahan dengan bahan kimia fogging,” tuturnya.
Namun meskipun begitu pihak puskesmas juga sudah melakukan voging di beberapa tempat diwilayah kerja puskesmas mas jeli yang daerah itu sudah ada penderita DBD.
Dalam melakukan edukasi Kerjasama antara puskesmas dan masyarakat dalam memberikan edukasi tentang pencegahan DBD sangat penting. Ini bisa meliputi kampanye penyuluhan tentang penghapusan tempat perindukan nyamuk, praktik penggunaan kelambu, dan promosi penggunaan repellent.
Lebih lanjut Andrianto Menjelaskan pihak puskesmas Melibatkan bidan desa dalam edukasi tentang DBD adalah langkah yang sangat efektif karena mereka memiliki akses langsung ke masyarakat, terutama ibu hamil dan anak-anak. Mereka dapat memberikan informasi tentang pencegahan, gejala, dan tindakan yang harus diambil jika terjadi kasus DBD. Jelas nya (Ari A)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *