Penulis: Nadia notaviana Nur Wafiq UMM
Radarbangsatv.com | Hipertensi merupakan penyebab kematian dini di seluruh dunia yang sebenarnya dapat dicegah. Di Indonesia, Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas, sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan di berbagai tingkat fasilitas Kesehatan. Angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia.Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat.Terutama pada lansia, Lansia lebih memiliki risiko atau memungkinkan untuk mengalami berbagai penyakit khususnya penyakit degeneratif jika dibandingkan dengan usia muda. Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat.8 Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004.
Beberapa faktor pencetus timbulnya hipertensi diantaranya adalah merokok, kurang berolahraga, kegemukan (obesitas), jenis kelamin, asupan garam berlebih, alkohol, kafein, faktor genetik, usia, dan kolestrol tinggi. kaum laki- laki lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dibandingkan kaum perempuan. Namun, bila ditinjau dari segi perbandingan antara perempuan dan lakilaki, secara umum kaum perempuan masih lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan laki-laki. Hipertensi berdasarkan gender ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Pengobatan pada hipertensi terdiri dari 2 jenis tempi, yaitn terapi farmakologj dan nonfarmakologi. Terapi farmakolcgi merupakan bentuk terapi menggunakan obat obatan antihipertensi sepern beta bloker, vasodilator, ACE inhibitor, calcium antagonis dan fain sebagainya, Sedangkan terapi nonfannakclogi merupakan bentuk psikoterapi yang dilakukan pada individu maupun keluarga dengan menekankan pada kemampuan manajemen stress, perubahan gaya hidup serta menghindari rokok dan alcohol.
Maka dari itu, untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit hipertensi terhadap lansia maupun pada orang dewasa yaitu dengan menjaga pola hidup sehat. Dengan hidup sehat maka akan terhindar dari penyakit hipertensi dengan cara yaitu berolahraga, menjaga berat badan, mengurangi asupan garam berlebih, tidak mengonsumsi alcohol, kafein dan lainnya. Bukan hanya dengan pencegahan dengan non farmakologi tetapi juga dengan pengobatan farmakologi yaitu dengan mengonsumsi berbagai obat- obatan hipertensi yang di resepkan. Jadi kita harus menjaga pola makan supaya hidup sehat terhindar dari beberapa penyakit terutama penyakit hipertensi.