Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Laksanakan Pengabdian Masyarakat

Bertempat di Posyandu di Desa Gunungan Dawarblandong Mojokerto, Mojokerto Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Laksanakan Pengabdian Masyarakat Edukasi Ibu Kader tentang Stunting,

Foto Bersama setelah Pemberian Edukasi tentang Stunting Kepada Ibu-Ibu Kader Desa Gunungan

Mojokerto, 19 Agustus 2024 – Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 10 Gelombang 3 yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan, yakni Diva Aurora Descasandy (202210420311031), Rara Naili Salsabila (202210420311032), Regita Aisya Adriana (202210420311036), Anggun (202210420311047), Rizka Safitri Faradilla Attabik (202210420311049) Kelima mahasiswa ini di bimbing oleh Ibu Laela Hikmah Nurbatra, S,Pd., M.A., M.EdLead selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). PMM Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 10 Gelombang 3 mengusung Tema “Kontribusi Mahasiswa untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat dalam Program Pemantauan Gizi dan Perilaku Hidup Bersih Anak”. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelompok 10 Gelombang 3 bermitra dengan masyarakat di Desa Gunungan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Posyandu desa Gunungan, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto Jawa Timur, dengan memberikan edukasi tentang stunting kepada para ibu kader posyandu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para kader mengenai stunting, sebuah masalah kesehatan yang masih banyak ditemui di Indonesia.

Foto saat Penyampainan Sosialisasi tentang Stunting
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh asupan gizi yang tidak mencukupi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Masalah ini berdampak pada perkembangan otak anak, yang pada akhirnya memengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas mereka di masa depan.

Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memberikan materi yang mencakup penyebab, dampak, serta cara pencegahan stunting. Edukasi ini diberikan dengan metode yang mudah dipahami oleh para kader, menggunakan media powerpoint . Selain itu, mereka juga mengedukasi para ibu kader tentang pentingnya memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak mereka.

Foto saat Penyampainan Sosialisasi tentang Stunting

Salah satu mahasiswa yang terlibat, Regita, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap masalah kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. “Kami berharap, dengan edukasi ini, para kader posyandu dapat lebih peka dan berperan aktif dalam pencegahan stunting di lingkungan mereka,” ujarnya.

Kegiatan ini disambut baik oleh para ibu kader posyandu dan ibu bidan desa. Salah satu kader, Ibu Sugiarti, menyatakan bahwa edukasi ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan mereka dalam menangani dan mencegah stunting. “Kami jadi lebih tahu bagaimana cara mencegah stunting dan akan meneruskan pengetahuan ini kepada ibu-ibu di lingkungan kami,” kata Ibu Sugiarti.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dapat digunakan para kader dalam kegiatan posyandu sehari-hari. Para mahasiswa berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga angka stunting di Indonesia dapat ditekan.

Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini, diharapkan para kader posyandu dapat menjadi agen perubahan yang membantu menurunkan angka stunting di Indonesia, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *