BANDUNG l Radarbangsatv.com – Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi paling produktif dalam menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Indonesia.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 nasional per 11 April 2021, jumlah kegiatan terkait PPKM mikro di Jabar mencapai 1.896.148 kegiatan.
Jumlah tersebut tertinggi se-nasional.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, semua kegiatan tersebut terkait penanganan Covid-19.
Mulai dari edukasi dan sosialisasi 3M, pembagian masker, penegakan disiplin, penulusuran kontak, sampai vaksinasi Covid-19.
“Ini menandakan kerja keras kita konkret selama PPKM mikro,” kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil, dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/2021).
“Kepada para aparat desa, ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol-PP, semua kinerja terproduktif ini, yang diapresiasi pemerintah pusat, mohon dipertahankan,” imbuh Kang Emil.
Kang Emil pun melaporkan, selama empat pekan berturut-turut, tidak ada daerah di Jabar, berstatus “Zona Merah” atau risiko tinggi.
Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 pada periode 5-11 April 2021, 19 daerah masuk zona oranye atau risiko sedang, dan delapan daerah berstatus zona kuning atau risiko rendah.
Adapun delapan daerah yang berstatus zona kuning atau risiko rendah yakni, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, KabupatenBekasi, dan Kabupaten Pangandaran.
“Kalau perkembangan kasus masih stabil, kita berada di zona yang turun. Tidak ada lagi zona merah di Jabar. Mudah-mudahan seterusnya seperti itu,” tutur Kang Emil.
Terkait progres vaksinasi, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya akan fokus pada sasaran Lanjut Usia (Lansia), terutama di daerah tujuan mudik.
“Vaksinasi kita ini masih lemah di Lansia. Jadi, tadi arahan saya, Lansia ini butuh pendampingan saat penyuntikan. Diutamakan Lansia yang punya anak yang merantau,” ucapnya.
Selain itu, Kang Emil menuturkan, bahwa Kepolisian Daerah (Polda) Jabar akan menyiapkan skenario penyekatan sebagai antisipasi mudik di daerah Jabar.
“Skenario dari sekarang harus sudah disiapkan, sehingga mereka-mereka yang melanggar bisa diputarbalikan,” ucap Kang Emil.
Kang Emil pun mengimbau, kepada semua masyarakat Jabar, untuk menjalankan ibadah di Bulan Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu mesti dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19. (Erdan/Humas Jabar)